Kata kunci: Prestasi belajar matematika, Metode demonstrasi.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah pendidikan dasar memberikan fondasi awal terci ptanya masyarakat belajar. Pembentukan si kap dan karakter masyarakat belajar sangat dibutuhkan setiap siswa, oleh karena itu aktifitas dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi serta dalam pemilihan model yang tepat merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan prestasi belajar siswa.
Permasalahan penelitian adalah apakah upaya meningkatkan prestasi belajar matematika tentang volume dapat dilakukan melalui demonstrasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ............... Kecamatan ......... Kabupaten .... semester I tahun pelajaran ..../.....
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (classroom action research). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01 Kecamatan ......... Kabupaten .... Tahun Pelajaran ..../.... sebanyak 26 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, membandingkan dan grafi k/diagram.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan prestasi belajar matematika tentang menentukan volume kubus dan balok bagi siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal i ni nampak pada skor rata-rata yakni pada kondi si pra siklus sebesar 55,38, siklus I naik menjadi 67,31 dan pada siklus II naik lagi menjadi 78,08. Adapun ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus 42,31 %; siklus I naik menjadi 46,15% dan pada siklus II naik menjadi 80,77%. Sedangkan skor minimal pada kondisi prasiklus sebesar 35, pada si klus I nai k menj adi 45 dan pada si klus II tetap 45. Sedangkan skor maksimal pada kondisi prasiklus sebesar 75 dan siklus I sebesar 90, dan siklus II naik menjadi 100.
Saran dalam penelitian ini, pertama guru hendaknya menggunakan metode demonstrasi sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dan keaktifan siswa pada kompetensi dasar menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, kedua kepada sekolah agar memotivasi dan memfasilitasi guru untuk menggunakan demonstrasi, untuk mengatasi masalah siswa, sekaligus mendorong melakukan penelitian lebih lanjut penggunaan pendekatan lain pada kompetensi-kompetensi yang lain, ketiga kepada guru mampu mendorong siswa aktif mengikuti pembelajaran matematika, sehingga belajar matematika yang menakutkan menjadi menyenangkan, keempat kepada guru lebih kreatif dalam menggunakan pendekatan belajar dalam proses pembelajarannya.